Beberapa gerakan-gerakan dasar olahraga panahan :
1. Cara berdiri (stance) adalah posisi kaki pada waktu berdiri di lantai atau tanah secara seimbang dan tubuh
tetap tegak
Cara berdiri dalam memanah ada 4 macam, yaitu:
a. Sejajar (square stance)
1) Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
2) Pemanah pemula di sarankan untuk mempergunakan cara ini 1 sampai 2 tahun,
selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance).
3) Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan sasaran, namun dalam hal ini
perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan holding cenderung badan bergerak..
b. Terbuka (open stance)
1) Posisi kaki pemanah membuat sudut 45 dengan garis tembak.
2) Pada saat menarik, posisi badan lebih stabil
3) Posisi leher atau kepala akan lebih relaks dan pandangan pemanah lebih mudah untuk fokus ke
depan.
4) Cara berdiri seperti ini dianjurkan untuk pemanah lanjutan, karena pada tarikan penuh akan banyak
space room pada bahu
c. Tertutup (close stance)
1) Pemanah berdiri secara tertutup
2) Tubuh pemanah membelakangi sasaran.
3) Posisi ini sulit karena leher dan tubuh tidak rileks, sehingga sering tidak digunakan baik oleh pemanah
pemula atau pun pemanah lanjutan.
d. Menyamping (oblique stance)
1) Pemanah berdiri dengan kedua kaki menyerong/ silang dari garis tembak
2) Pada saat menarik, posisi badan cukup stabil dan kepala rileks.
3) Teknik ini digunakan oleh pemanah lanjutan, karena pemanah pemula apabila menggunakan posisi
kaki menyamping masih sulit dalam membuat garis lurus dengan sasaran.
2. Memasang ekor panah (nocking) adalah memasukkan ekor panah ke nocking point pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sandaran panah (arrow rest). Pemasangan anak panah yang benar yaitu bulu indeks menjauhi sisi jendela busur, sedangkan pemasangan yang salah akibatnya anak panah tidak bisa terbang ke arah target dengan baik atau kemungkinan besar jatuh sebelum sampai target.
3. Posisi setengah tarikan (set up) adalah posisi badan releks dengan setengah tarikan. Pada saat posisi ini, pemanah sangat penting untuk merasakan agar posisi badan tetap tegak/center. Pemanah dalam menarik tali menggunakan tiga jari, yaitu: jari telunjuk di atas ekor anak panah, jari tengah dan jari manis berada di bawah ekor anak panah. Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah kurang lebih satu sentimeter. Pada waktu set up buat satu garis lurus antara bow arm dengan draw arm.
4. Menarik tali (drawing) adalah tehnik dengan gerakan menarik tali sampai menyentuh bagian dagu, bibir, dan hidung. Pemanah dalam menarik tali dengan irama yang sama, agar posisi badan selalu seimbang. Kemudian pada waktu menarik jangan dibantu dengan badan, tetapi gunakan otot-otot belakang bahu untuk menarik. Posisi yang benar adalah tali yang mendekati dagu atau kepala, sebaliknya jangan kepala pemanah
yang mendekati tali.
5. Penjangkaran (anchoring) adalah teknik dengan gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu. Pada waktu anchoring, pernafasan harus dikontrol dengan baik dan konsentrasi tetap. Setelah anchoring, tekanan ke depan dari tarikan ke belakang terus kontinyu jangan sampai kendur/rileks. Posisi anchoring ada 2 yaitu: penjangkaran yang tinggi dan penjangkaran yang rendah. Penjangkaran tinggi, dengan
ujung jari telunjuk di sudut mulut sehingga ujung jari/ ujung tangan bertumpu sepanjang bagian bawah tulang pipi. Penempatan jari depan di sudut mulut membantu mengatur anak panah di bawah pandangan mata. Penjangkaran rendah, jari depan bertumpu langsung di bawah tulang rahang sehingga tali berada di garis tengah wajah. Tali menyentuh ujung hidung dan di tengah-tengah dagu. Pemanah banyak mengerutkan bibir dan mencium tali. Pemanah pemula biasanya menggunakan cara penjangkaran yang tinggi.
6. Menahan sikap memanah (holding). Pemanah menahan sikap memanah beberapa saat sebelum anak panah dilepaskan. Pada posisi holding, untuk tekanan ke depan dan tarikan kebelakang tetap kontinyu. Pemanah dalam posisi holding, jangan dibantu badan untuk menahan beban tarikan busur, tetapi yang dilakukan adalah otot-otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi, agar sikap memanah tidak berubah/tetap merupakan satu garis lurus.
7. Membidik (aiming) adalah suatu gerakan mengarahkan visir pada titik sasaran dan pemanah dalam memegang grip serileks mungkin. Bagi seorang pemanah pemula tehnik membidik sering berubah-ubah, hal ini disebabkan karena waktu membidik kadang terlalu cepat dan kadang terlalu lama, sehingga perlu latihan yang banyak agar bisa ajeg. Menurut hasil pengamatan di kejuaraan Nasional, pemanah dalam membidik rata-rata memerlukan waktu 4 detik. Penyetingan alat pembidik (visir) perlu disesuaikan tidak hanya pada jarak, tetapi pada saat cuaca dingin, panas, dan angin, agar memperoleh target sesuai yang diinginkan.
8. Melepaskan anak panah (release) adalah suatu gerakan melepaskan tali busur dengan cara tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah. Pada waktu release tekanan pada lengan kiri dan kanan jangan sampai bertambah pada salah satu bagian. Selain itu, jari-jari penarik tali juga harus rileks, agar mendapatkan release yang halus. Pemanah yang release nya halus, maka setiap arah panah dan speed (kecepatannya) sama, sehingga terbangnya anak panah menjadi mulus.
9. Gerak lanjut (follow through).
Pemanah selama beberapa detik melakukan gerak lanjut dengan tetap memberikan tekanan yang sama seperti release. Pandangan mata pemanah juga harus tetap konsentrasi kesasaran tidak beralih ke terbangnya anak panah. Busur diusahakan tetap diam sebelum anak panah menancap di target. Tujuan dari gerak lanjut adalah untuk memudahkan pengontrolan gerak memanah yang dilakukan.